Sabtu, 07 April 2018

#5 Gelombang Cinta

7 Masalah Hamil&Melahirkan Serta Cara mengatasinya #5

#5 Gelombang Cinta

Memasuki usia kehamilan cukup bulan (38 -42 minggu) ibu hamil mulai ‘siaga’ menghadapi gelombang cinta alias kontraksi yang bisa datang kapan saja. Braxton Hicks atau kontraksi palsu biasanya sudah dirasakan saat memasuki trimester 3. Ini adalah cara tubuh ibu ‘berlatih’ sebelum merasakan sensasi kontraksi persalinan sebenarnya. Perbedaan kontraksi palsu dan kontraksi asli persalinan. Perbedaan kontraksi palsu dan asli adalah : 

1.  Durasi kontraksi palsu kurang dari 60 detik (20-30 detik) atau malah bisa sampai 120 detik, sedangkan kontraksi asli lebih dari 30 detik (60-75 detik).

2. Frekuensi kontraksi palsu tidak beraturan datangnya sesekali sedangkan kontraksi palsu datangnya berpola seperti gelombang, makin lama makin sering.

3. Kontraksi palsu terasa seperti kram perut namun tidak terlalu sakit sedangkan kontraksi asli terasa dari punggung bawah menjalar ke perut dan intensitas rasa sakitnya makin lama makin terasa sakit. 

4.  Kontraksi palsu bisa hilang jika ibu mengubah posisi misal dari tidur kemudian duduk atau berjalan. Kontraksi asli tidak hilang walau mengubah posisi.

5. Kontraksi palsu tidak mempengaruhi penurunan janin dan bukaan serviks sedangkan kontraksi asli membuat janin makin turun ke bawah dan mendorong serviks sehingga membuka jalan lahir. 

Pengalaman saya hamil anak pertama baru merasakan kontraksi palsu aja belum tau bagaimana kontraksi asli yang alami. Menjelang melahirkan saya kontraksi karna efek induksi infus, waduh rasa sakitnya luar biasa. Berbeda dengan proses persalinan anak kedua karna proses VBAC jadi saya harus kontraksi alami tanpa induksi, dan ternyata beda sekali rasanya. Kontraksi asli seperti gelombang makanya disebut gelombang cinta 😘 yang tadinya masih 30 menit sekali masih bisa senyum-senyum ngobrol, pas kontraksi cuma duduk di gymball aja sampe frekuensi nya makin intens jadi 15 menit sekali, 10 menit sekali masih bisa ngomong sambil terus jaga nafas, sampe 2-3 kali kontraksi per 10 menit itu udah fokus nafas aja, ngomong pake ekspresi dan isyarat aja 😁 sambil dengerin afirmasi bidan Yessi pake aplikasi kontraksi nyaman sama lantunan surah ArRahman & Asmaul Husna. Suami siaga didamping bantu elus punggung & ngasih minum. Bidan  yang jaga bilang grafik kontraksi nya tinggi jadi bukaan nya cepat nambah, sempat bidan tawarin pake epidural biar saya ga kesakitan, ya ga mau lah ntar ujung-ujung nya bisa berakhir di meja operasi lagi.

Setelah lahiran saya evaluasi diri, ternyata saya masih kurang optimal praktekin trik-trik untuk mengatasi sakitnya kontraksi, untungnya saya ga sampe teriak-teriak waktu lahiran kayak di sinetron gitu 😅 sebenarnya melahirkan itu boleh bersuara tapi suara rendah dengan nafas perut. Saya liat Beberapa referensi Gentle Birth betapa lembut, tenang dan mudahnya bayi lahir karna si ibu mampu mengelola rasa sakit, dengan latihan relaksasi hipnoterapi, visualisasi, afirmasi positif, dzikir, doa, bahkan bisa melahirkan dengan tersenyum. Penting bagi ibu menguasai teknik pernafasan. Trik lainnya adalah ibu tetap aktif bergerak, berdiri berjalan, goyang di gymball, sambil dibantu suami pijat endorfin yang bisa merangsang hormon oksitosin dan endorfin seperti yang saya bahas di tulisan sebelumnya tentang induksi alami. Hal ini dapat memperlancar proses persalinan dan mengatasi rasa sakit kontraksi.


#HijrahParenting 
#challengesepekanbercerita
#CeritaHijrahDay5#5 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar