Selasa, 05 Juni 2018

#7 normal atau Caesar?

#7 normal atau Caesar?

Jika kondisi ibu hamil baik-baik saja tanpa indikasi media serius, maka normal atau Caesar bukanlah hal yang harus dipilih. Lakukan secara alami, secara normal. Allah menciptakan wanita yang kodrati bisa hamil dan bisa melahirkan. Tubuh wanita telah didesain sedemikian rupa untuk melalui hal itu. Seringkali dengan berbagai alasan, ibu hamil di’bujuk’ untuk operasi sc. Pada kondisi tertentu AC bisa jadi pilihan bijak, misalnya plasenta previa, letak plasenta menutupi jalan lahir sehingga beresiko fatal jika dilahirkan secara normal atau kondisi gawat lainnya. Gawat yang sebenarnya gawat bukan gawat yang dikira-kira atau gawat akibat intervensi yang tidak perlu. Ada beberapa cerita persalinan yg saya dengar , katanya ketuban pecah, rembes, ketuban tinggal sedikit atau habis, sehingga gawat janin harus tindakan operasi sc, eh ternyata kenyataan nya ketuban masih banyak , cukup dan malah belum pecah. Ada juga katanya sc biar milih tanggal cantik, nah yang satu ini saya ga habis pikir, ini mentingin tanggal cantik daripada kesehatan. Kalo pengalaman saya sc karna persalinan macet, bukaan ga nambah walaupun sudah induksi, dan belakangan saya baru tahu, bisa jadi persalinan macet karna memang bayi belum saatnya lahir walaupun sesah lewat HPL , karna HPL hanya perkiraan bukan tanggal pasti. Intervensi induksi malah memaksa bayi harus lahir bayi terganggu sehingga bisa gawat janin seperti denyut jantung tidak stabil, bayi terlilit saat mencari jalan lahir, bayi stress dan ibu stress sehingga hormon oksitosin dan endorphin yang seharusnya membantu persalinan malah ikutan macet. Ibu yg tadi baik baik saja sehat sehat saja diperlakukan seperti pesakitan dengan ditempeli banyak alat, harus tiduran , kurang bergerak , padahal ibu yang mau bersalin harusnya busa tetap bergerak biar lancar bukaan jalan lahir. Untuk itu ibu hamil harus belajar punya wawasan, sehingga bisa tau dan menolak intervensi yang tidak perlu atau tidak tepat, minimal berkomunikasi yg baik dengan tenaga kesehatan yang membantu persalinan,menanyakan apa fungsi nya apa resiko nya dsb bukan pasrah saja. 
Ibu tang hamil anak pertama , berusahalah untuk bersalin normal, jangan sampai punya riwayat sc demi kesempatan dan kesehatan yang lebih baik untuk kehamilan selanjutnya .dan yang terlanjur pernah sc seperti saya janga kecil hati, kita hanya perlu usaha lebih lagi untuk mengusahakan Vbac. 

Selasa, 10 April 2018

#6 Berapa Jahitan ?

7 Masalah Hamil&Melahirkan Serta Cara mengatasinya #6

#6 Berapa Jahitan ?

pertanyaan yang paling sering setelah melahirkan adalah ‘berapa jahitan?’
Terus ada yang jawab ‘di obras ‘ πŸ˜…. Kayaknya seru banget ya bahas jumlah jahitan ibu pasca melahirkan. Ibu-ibu pasti udah tahu jahitan yang dimaksud adalah jahitan pada bekas robekan perinium (jaringan antara vagina dan anus) akibat proses persalinan normal. Sebagian besar dokter atau bidan melakukan intervensi dengan sengaja melakukan pengguntingan (episiotomi) pada jaringan perinium dengan alasan membantu membuka ‘pintu’ agar bayi mudah keluar. Keuntungan episiotomi bagi penolong persalinan adalah lebih mudah dijahit karna robekan nya rapi. Dibandingkan jika tidak dilakukan episiotomi, robekan perinium jadi tidak teratur. 

Pengalaman saya melahirkan normal, dokter sama sekali tidak menggunting tapi membiarkan secara alami tanpa intervensi. Dokter menjelaskan bahwa tindakan episiotomi mengakibatkan otot-otot di jaringan perinium putus sehingga jadi tidak kuat lagi walaupun nanti sembuh. Sedangkan jika dibiarkan alami, otot-otot tersebut belum tentu putus, bahkan sebagian ibu melahirkan  hanya mengalami lecet di perinium nya bahkan ada yang berhasil melahirkan tanpa robekan perinium sama sekali. Oh wow !

Situs bidankita pernah memposting video Gentle Birth tanpa mengejan dan tanpa robekan perinium. Walaupun jarang terjadi, melahirkan tanpa robekan, tapi ternyata hal ini dapat diusahakan sejak dini oleh si ibu. Rutin melakukan pijat perinium dapat melatih  perinium menjadi elastis dan mencegah terjadi robekan. Bisa dilakukan sendiri oleh ibu atau dengan bantuan suami atau bidan. Area perinium antara vagina dan anus, dipijat dengan cara tertentu dari dalam dan luar menggunakan tangan. Cara lebih jelas nya bisa cari video di YouTube ya. Bidan Yessi dari bidankita juga pernah posting video tentang pijat perinium menggunakan alat EPINO. Tidak banyak ibu yang bersedia melakukan pijatan ini karna sensasi yang dirasakan mungkin kurang nyaman bagi ibu hamil. Saya sendiri juga masih PR nih semoga bisa optimal melakukan trik ini jika nanti hamil lagi. Bagi ibu yang ‘segan’ melakukan pijat perinium, bidan Mugi memberikan trik lain yaitu latihan dengan gerakan shalat duduk tawaruk. Duduk tawaruk adalah posisi duduk tahiyatul akhir dengan tumit kiri menekan bagian perinium. Bisa dilakukan sebagai posisi senam untuk gerakan pemanasan. Cara ini juga diharapkan melatih perinium lebih elastis agar mencegah atau minimalisir robekan lahiran. Selain itu, Senam kegel juga membantu menguatkan otot kegel agar lebih kuat dan elastis. 

Trik lain mencegah robekan perinium adalah dengan posisi melahirkan yang optimal. Posisi yang paling tidak menguntungkan bagi ibu adalah posisi tidur terlentang dengan kaki diangkat/disanggah, posisi ini membuat tubuh ibu horizontal sehingga bayi sulit turun dan kemungkinan robek sangat besar. Sayangnya posisi tidur atau setengah duduk adalah paling sering dilakukan karna memudahkan dokter/bidan bekerja. Padahal ibu punya hak untuk menentukan sendiri posisi mana yang paling nyaman baginya. Posisi yang optimal adalah dengan memanfaat kan gravitasi seperti berdiri, jongkok atau berlutut. Dengan bantuan gravitasi, bayi lebih cepat turun sehingga proses persalinan lebih mudah dan mengurangi resiko robekan perinium. 



#HijrahParenting 
#challengesepekanbercerita
#CeritaHijrahDay6

Sabtu, 07 April 2018

#5 Gelombang Cinta

7 Masalah Hamil&Melahirkan Serta Cara mengatasinya #5

#5 Gelombang Cinta

Memasuki usia kehamilan cukup bulan (38 -42 minggu) ibu hamil mulai ‘siaga’ menghadapi gelombang cinta alias kontraksi yang bisa datang kapan saja. Braxton Hicks atau kontraksi palsu biasanya sudah dirasakan saat memasuki trimester 3. Ini adalah cara tubuh ibu ‘berlatih’ sebelum merasakan sensasi kontraksi persalinan sebenarnya. Perbedaan kontraksi palsu dan kontraksi asli persalinan. Perbedaan kontraksi palsu dan asli adalah : 

1.  Durasi kontraksi palsu kurang dari 60 detik (20-30 detik) atau malah bisa sampai 120 detik, sedangkan kontraksi asli lebih dari 30 detik (60-75 detik).

2. Frekuensi kontraksi palsu tidak beraturan datangnya sesekali sedangkan kontraksi palsu datangnya berpola seperti gelombang, makin lama makin sering.

3. Kontraksi palsu terasa seperti kram perut namun tidak terlalu sakit sedangkan kontraksi asli terasa dari punggung bawah menjalar ke perut dan intensitas rasa sakitnya makin lama makin terasa sakit. 

4.  Kontraksi palsu bisa hilang jika ibu mengubah posisi misal dari tidur kemudian duduk atau berjalan. Kontraksi asli tidak hilang walau mengubah posisi.

5. Kontraksi palsu tidak mempengaruhi penurunan janin dan bukaan serviks sedangkan kontraksi asli membuat janin makin turun ke bawah dan mendorong serviks sehingga membuka jalan lahir. 

Pengalaman saya hamil anak pertama baru merasakan kontraksi palsu aja belum tau bagaimana kontraksi asli yang alami. Menjelang melahirkan saya kontraksi karna efek induksi infus, waduh rasa sakitnya luar biasa. Berbeda dengan proses persalinan anak kedua karna proses VBAC jadi saya harus kontraksi alami tanpa induksi, dan ternyata beda sekali rasanya. Kontraksi asli seperti gelombang makanya disebut gelombang cinta 😘 yang tadinya masih 30 menit sekali masih bisa senyum-senyum ngobrol, pas kontraksi cuma duduk di gymball aja sampe frekuensi nya makin intens jadi 15 menit sekali, 10 menit sekali masih bisa ngomong sambil terus jaga nafas, sampe 2-3 kali kontraksi per 10 menit itu udah fokus nafas aja, ngomong pake ekspresi dan isyarat aja 😁 sambil dengerin afirmasi bidan Yessi pake aplikasi kontraksi nyaman sama lantunan surah ArRahman & Asmaul Husna. Suami siaga didamping bantu elus punggung & ngasih minum. Bidan  yang jaga bilang grafik kontraksi nya tinggi jadi bukaan nya cepat nambah, sempat bidan tawarin pake epidural biar saya ga kesakitan, ya ga mau lah ntar ujung-ujung nya bisa berakhir di meja operasi lagi.

Setelah lahiran saya evaluasi diri, ternyata saya masih kurang optimal praktekin trik-trik untuk mengatasi sakitnya kontraksi, untungnya saya ga sampe teriak-teriak waktu lahiran kayak di sinetron gitu πŸ˜… sebenarnya melahirkan itu boleh bersuara tapi suara rendah dengan nafas perut. Saya liat Beberapa referensi Gentle Birth betapa lembut, tenang dan mudahnya bayi lahir karna si ibu mampu mengelola rasa sakit, dengan latihan relaksasi hipnoterapi, visualisasi, afirmasi positif, dzikir, doa, bahkan bisa melahirkan dengan tersenyum. Penting bagi ibu menguasai teknik pernafasan. Trik lainnya adalah ibu tetap aktif bergerak, berdiri berjalan, goyang di gymball, sambil dibantu suami pijat endorfin yang bisa merangsang hormon oksitosin dan endorfin seperti yang saya bahas di tulisan sebelumnya tentang induksi alami. Hal ini dapat memperlancar proses persalinan dan mengatasi rasa sakit kontraksi.


#HijrahParenting 
#challengesepekanbercerita
#CeritaHijrahDay5#5 

#4 Induksi Alami vs Sintetis

7 Masalah Hamil&Melahirkan Serta Cara mengatasinya #4

#4 Induksi Alami vs Sintetis

Masalah selanjutnya yang mungkin dihadapi ibu hamil adalah induksi. Seperti yang disebutkan pada tulisan sebelumnya ibu hamil yang lewat HPL kemungkinan besar akan mendapat induksi. Intervensi medis ini seperti sudah prosedur rutin di RS untuk menangani usia kehamilan tertentu yang belum tentu diperlukan oleh si ibu. Induksi diharapkan dapat membantu mempercepat proses persalinan dengan cara induksi infus (hormon oksitosin sintetis) atau dengan kateter balon. Pengalaman saya dulu datang ke dokter untuk periksa kehamilan, lewat HPL tapi belum ada tanda akan bersalin, tapi dokternya bilang ketuban mulai berubah dan akan dibantu dengan induksi biar cepat bukaan. Sayangnya saya dan suami nurut aja kata dokter padahal Kakak ipar saya telepon dan bilang jangan induksi karena sakitnya 2 kali mending langsung operasi aja. Lah saya pikir kan saya ga ada masalah apapun untuk operasi , maunya normal makanya kata dokter dibantu induksi.

 Saya diinfus dari magrib sampe 15 jam kemudian bolak-balik di VT , udah sakitnya luar biasa eh bukaan mentok 2 kurang. Ibu saya sampe stress denger bunyi alat pantau denyut jantung janin, liat saya pake infus, kateter, oksigen, saya mau melahirkan tapi kok kayak orang pesakitan 😭. Pagi esok nya perawat nyampein pesen dokter untuk operasi sc dan anak saya lahir jam 10.45. 
Bertahun-tahun saya menyimpan rasa sesal dan kesal. Saya menyalahkan dokter yang ga sabar, yang hobi operasi.

Saat saya bertekad VBAC hamil kedua, saya mulai memberdayakan diri, belajar, mencari informasi sebanyak mungkin tentang hamil dan bersalin. Sampai pada titik saya sadar, trauma sc anak pertama murni kesalahan saya sebagai ibu yang tidak berusaha memberdayakan diri 😭 itu adalah kesalahan terbesar saya. Alhamdulillah saya bisa mengatasi trauma ini saat sesi visualisasi setelah senam hamil di tempat bidan eka, beliau ahli hypnobirthing. 

Dari referensi yang saya baca, prosedur induksi seperti yang saya alami efektif hanya jika leher rahim sudah lunak, dan beresiko menyebabkan gawat janin, ya namanya bayi masih anteng di dalam malah dipaksa keluar, jadinya berakhir di meja operasi. Ternyata ada banyak cara untuk Untuk menghindari prosedur induksi sintetis ini dengan induksi alami. Cara klasik yang diajarkan turun-temurun untuk membantu mempercepat bukaan dan melancarkan persalinan adalah banyak jalan pagi, ngepel jongkok dan hubungan badan, beneran ini ngaruh lo bukan mitos 😁 dokter juga menyarankan hal itu. Gerakan senam hamil dan yoga juga ada yang pose jongkok. Untuk membantu melunakkan leher rahim bisa juga dengan makan nanas, mangga, kiwi, kurma. Cara lain Lakukan pijat endorphin yang bisa merangsang keluarnya hormon oksitosin dan endorfin alami. Ada juga teknik accupresure yaitu menekan titik akupuntur tertentu, tapi cara terakhir ini hanya dianjurkan pada 3 kondisi yaitu, saat sudah dalam masa persalinan, ketuban pecah, atau hamil lewat HPL. Cara-cara ini bisa membantu gelombang cinta itu datang sendiri dan waktu yang tepat ke Rumah sakit adalah saat kontraksi 5-1-1 yaitu kontraksi terjadi setiap 5 menit sekali dengan durasi 1 menit dan sudah diobservasi selama 1 jam. Usahakan selama mungkin ada di rumah agar ibu Lebih tenang dan bukaan nya bisa maju dengan lancar, jika terlalu cepat ke RS nanti cerita seperti saya πŸ˜… stress duluan karna banyak intervensi jadinya persalianan macet. Tapi rumus ini bisa disesuaikan dengan memperhitungkan jarak rumah ke RS, kalo jarak tempuh nya lama baiknya 10-1-1 sudah menuju ke RS. Waktu mau lahiran anak kedua saya ke RS saat pola kontraksi 3-1-1, karna dini hari jarak tempuh hanya 10-15menit. Saat dateng sudah bukaan 4 dalam 3 jam kemudian alhamdulillah bayinya lahir. Kalo saya memang tidak boleh diinduksi lagi karna riwayat sc. 

Sekian dulu mau kejar setoran selanjutnyaπŸ˜… yang mau tau cerita VBAC saya bisa cek postingan lama. Semoga bermanfaat. 

#HijrahParenting 
#challengesepekanbercerita
#CeritaHijrahDay4

Jumat, 06 April 2018

#3 Lewat HPL

7 Masalah Hamil&Melahirkan Serta Cara mengatasinya #3

#3 Lewat HPL

Akhir kehamilan biasanya dibatasi dengan HPL (Hari Perkiraan Lahir) atau EDD (Estimate due date). HPL bisa dihitung menggunakan rumus HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir) atau menggunakan USG. Rumus HPHT cocok untuk ibu yang siklus haid nya teratur 28 hari. Jika haid tidak teratur maka lebih efektif perkiraan EDD menggunakan USG pada awal kehamilan (13 minggu). Usia kehamilan cukup waktu (atterm) antara 38 - 42 minggu, artinya itu waktu yang pas untuk melahirkan. Jika melewati 42 minggu maka disebut postterm. 
Rumus menghitung HPL dari HPHT adalah 
Tanggal +7, bulan -3 (atau +9), tahun +1 (atau tetap).

Berdasarkan pengalaman saya, waktu hamil anak pertama  Saya ingat tgl hpht ya namanya juga pertama ya,tapi hamil anak kedua saya ga yakin kapan tepatnya hpht πŸ˜…. Dua kali hamil semuanya lewat waktu HPL, yang pertama lahir pada 40w3d dan yang kedua pada 41w. Ya mungkin metode hitungan HPHT ini memang kurang cocok buat saya karna siklus lebih dari 28 hari. Makanya tiap periksa ke dokter, di keterangan nya EDD bisa berubah terus, kalo liat di usg berdasarkan ukuran janin. Tapi katanya memang cuma 5% yang melahirkan tepat pada HPL, wow ! Namanya juga Hari Perkiraan lahir bukan hari pasti lahir kan ya 😁

Nah hamil lewat waktu (postterm >42w) beresiko pada kesejahteraan janin bahkan sampai menyebabkan kematian janin. Kalo istilah awam nya ‘plasenta tua’ jadi tidak bisa lagi menyalurkan nutrisi buat janin. Makanya biasanya dokter menyarankan pemeriksaan rutin per 2 minggu, per minggu atau lebih sering lagi jika hamil sudah lewat tanggal HPL. Hamil lewat HPL juga mempertinggi kemungkinan persalinan operasi SC atau persalinan normal dengan banyak intervensi misalnya induksi, vakum, forcep, dsb karena berat janin yang besar.

Kalo saya dulu sebenarnya masih bisa dibilang cukup bulan karna belum lewat 42 minggu tapi waktu anak pertama katanya sih ketuban sudah berubah jadi harus induksi dan dinyatakan gagal induksi harus sc😭. Alhamdulillah waktu anak kedua dapet dokter yang lebih sabar, hanya sejak HPL saya diharuskan datang per 3 hari untuk pemeriksaan kesejahteraan janin (cek ketuban, plasenta, denyut jantung janin, gerakan janin) sampai akhirnya datang gelombang cinta secara alami dan bisa melahirkan normal, yeay 😘. Bayi saya lahir dengan rambut lebat, kuku panjang dan kulit yang kering keriput, waktu saya tanya ke dokter kenapa gitu jawabannya santai aja ‘namanya juga wes tuek di dalam’ πŸ˜… jadi masih hal wajar ya buibu.

Jadi yang harus dilakukan jika hamil lewat HPL adalah tenang, sabar, tawakal, toh sangat sedikit sekali ibu hamil yang melahirkan tepat pada HPL. 
Terus perhatikan kesejahteraan janin, gerakan minimal 10 kalo sehari, cek denyut jantung, ketuban, ukuran janin dsb. Tetap ikhtiar untuk induksi alami ya untuk memancing datangnya gelombang cinta alias kontraksi. Tentang induksi InsyaAllah dibahas pada tulisan selanjutnya ya. 

#HijrahParenting 
#challengesepekanbercerita
#CeritaHijrahDay3

Rabu, 04 April 2018

#2 Janin Sungsang

7 Masalah Hamil&Melahirkan Serta Cara mengatasinya #2

#2 Janin Sungsang 

Lanjut ke masalah ke-2 yang umumnya ditakutkan para ibu hamil adalah posisi janin sungsang. Saat ini jika diketahui posisi janin sungsang kebanyakan dokter akan menjadwalkan operasi sc dengan alasan resiko tinggi jika dilahirkan secara normal per vaginam. Keadaan ini tentu saja sangat tidak menguntungkan bagi ibu dan bayi.Tapi tenang, jangan galau yah , InsyaAllah ada jalan untuk mengatasinya. 

Dari berbagai referensi dibahas bahwa beberapa cara memperbaiki posisi janin sungsang. Yang paling populer adalah dengan rajin sujud selama 10 menit. Pose ini dipercaya bisa memberi ruang lebih bagi janin untuk bergerak memutar ke posisi yang seharusnya. Pengalaman saya hamil anak pertama sempat sungsang lalu disarankan dokter banyak sujud alhamdulillah berhasil. 

Dari buku Amani Birth dan akun bidankita juga ada dibahas tentang mengatasi sungsang dengan akupuntur (pakai jarum) dan accupresure (pakai tekanan). Lebih lanjut bidan Yessi Aprilia (bidankita) yang ber’aliran’ Gentle Birth&hypnobirthing juga menyarankan yoga (gerakan khusus untuk sungsang), afirmasi positif, relaksasi hypnobirthing, berenang, menstimulus janin untuk turun dengan menyinari perut bawah. Katanya bisa juga diputar dari luar tapi harus dilakukan oleh dokter kandungan yang punya keahlian khusus ini yah, dan tidak disarankan dipijat sama tukang pijat karna cara ini kalo salah-salah bisa berakibat fatal. Mau pakai cara yang manapun harus utamakan keselamatan ya, konsultasikan pada ahlinya, InsyaAllah yang janin nya terlanjur posisi sungsang , masih bisa diusahakan jadi posisi kepala dibawah, bahkan sampe menjelang akhir kehamilan, yang penting usaha dulu ya jangan langsung pasrah aja.

Nah gimana biar janin nya ga sampe sungsang, antisipasi nya seperti yang dibahas #1 bumil harus rajin senam hamil, prenatal yoga terutama gerakan ‘Creating Space’, biasakan duduk dengan benar, tulang punggung tegak dan jangan menyilangkan kaki! InsyaAllah cara-cara ini bisa mengoptimalkan posisi janin. 

Masalah #2 cukup dulu kayaknya ya, kejar setoran nih untuk cerita #3 dan seterusnya. InsyaAllah selanjutnya mau bahas tentang Induksi, lewat HPL, Persalianan tanpa robekan dan tentang SC. 

#HijrahParenting 
#challengesepekanbercerita
#CeritaHijrahDay2

Senin, 02 April 2018

7 Masalah Hamil&Melahirkan Serta Cara mengatasinya #1

Berhubung saya baru melahirkan , mumpung masih anget di ingatan saya, jadi saya pilih tema seputar hamil & melahirkan untuk mengikuti chalenge sepekan bercerita dari Hijrah Islamic Parenting. Dalam 7 hari ini InsyaAllah saya akan menulis 7 Masalah Hamil&Melahirkan serta Cara Mengatasinya. Peringatan : tulisan ini berdasarkan pengalaman pribadi dan wawasan saya (yang sangat terbatas) dari berbagai sumber, bukan hasil penelitian ilmiah ya, tapi InsyaAllah sudah terbukti dan bukan mitos.

Hamil&Melahirkan Serta Cara mengatasinya

#1 Kram, Pegal & Sesak
Masalah paling umum dirasakan Ibu hamil adalah Kram & pegel terutama di pinggang. Biasanya keluhan ini makin terasa seiring kian membesarnya kehamilan. Makin hari perut makin berat dan susah bergerak, serba salah deh rasanya. Waktu kehamilan pertama, saya merasakan keluhan ini pada Trimester akhir menjelang lahiran, tapi kehamilan kedua sudah mulai terasa sejak baru masuk trimester kedua. 

Di kantor ruangan kerja di lantai 3 mengharuskan turun naik tangga, sampe ke ruangan jadi pengen duduk leyeh-leyeh di kursi. Ternyata posisi duduk dan berdiri yang salah malah bisa memperburuk keluhan pegel. Kata bidan Yessi bidankita, duduk yang benar itu diatas tulang duduk bukan diata tulang ekor, jadi tulang punggung nya tegak. Berdiri juga harus tegak dan buka bahu untuk menghindari sesak. 

Kalo hamil pertama dulu tiap curhat nyeri atau pegel ke dokter dikasih obat, tapi hamil kedua ini saya lebih berdayakan diri. Saya praktekan juga ilmu dari Bidan Mugi untuk mengatasinya dengan gerakan shalat. Gerakan shalat? Iya Gerakan shalat ! Terutama rukuk & sujud. Lebih optimal jika dilakukan minimal 3 menit. Awalnya berat banget nahan 3 menit, lama-lama jadi biasa. Bisa dilakukan di dalam atau diluar shalat. Gerakan sederhana ini bisa meringankan sakit punggung lho. 

Untuk mengatasi kaki kram, jangan kelamaan berada di satu posisi, misalnya kalo kerja duduk, sekali- kali berdiri dan jalan-jalan, saat duduk juga saya biasa menaruh kaki di atas box atau apa aja biar lebih nyaman. 

Perut yang makin besar juga menyebabkan sesak. Kalo tipsnya bidan kita, untuk mengatasi sesak bisa dengan gerakan yang membuka dada dan tukang belikat ditarik ke dalam biar nafasnya lega. Kadang terasa sesak saat tidur, bisa diatasi dengan posisi tidur miring ke kiri atau ke kanan, ingat ya ibu hamil jangan tidur terlentang! Kalo saya tidur pake bantal hamil, jadi posisi badan tidak meringkuk dan perut bisa disanggah bantal jadi terasa lebih nyaman. 
Oh ya rutin melakukan senam hamil atau prenatal yoga juga efektif mengurangi keluhan-keluhan ini. InsyaAllah. 

Baru masalah #1 semoga bermanfaat buat bumil. Dan semoga saya Istiqomah lanjut ke cerita #2 dan seterusnya πŸ˜ƒ 
Baru tulisan seadanya belum ada gambar menarik, maafkeun πŸ˜…πŸ™

#HijrahParenting 
#challengesepekanbercerita
#CeritaHijrahDay1

Minggu, 25 Maret 2018

Gibran & Maryam

Gibran, nama anak pertama kami yang 3,5 tahun jadi anak tunggal dan kini jadi satu2nya yang berstatus sulung di rumah karna ayah-ibuk-adek adalah bungsu (untuk saat ini) 😁
Nama Gibran adalah pilihan Ayah, yang ternyata jauhhhh sebelumnya pernah ia jadikan salah satu nama tokoh dalam cerita fiksi yang ditulisnya dulu, mungkin nama itu sudah tersimpan di alam bawah sadar ayah ya, jadi bukan karna  niru anak presiden yaπŸ˜… karna itu juga baru tau belakangan namanya sama. Untuk nama depan dan tengahnya adalah pilihan ibuk yang disetujui bersama setelah sekali revisi. Ya, Gibran adalah nama belakang yang jadi nama panggilan, jadi jelas sekali kalo ada yang manggil Gibran dengan nama depannya berarti bukan orang yang kenal dekat atau bahkan ga kenal. 
Mengapa pakai huruf G, bukan J atau DJ? Untuk kami pribadi huruf G_pada Gibran_ selain lebih enak diucap dan didengar, rasanya lebih terkesan kokoh, penguatan karakter, dan cocok untuk seorang Abang sulung yang nanti akan jadi pelindung adik2nya. 

Lalu Maryam, nama utama,awal dan panggilan si adek, adalah pilihan ibuk sedangkan nama selanjutnya adalah pilihan Ayah dan ini juga sempat direvisi satu kali. Bedanya nama adek sudah fix jauh sebelum adek lahir, kalo nama Abang di surat keterangan lahir dari RS saja masih ditulis ‘Bayi Ny. Farah’ karna belum fix waktu itu πŸ˜…. 
Mengapa namanya terkesan ga ‘kekinian’? Hehe 😁 itu ada pertimbangan tersendiri. Maryam dipilih setelah Ibuk menguatkan niat untuk mengusahakan VBAC atas persetujuan Ayah dan didukung juga oleh keluarga lain ( ga ada yang protes maksudnya ☺️). Kata Ayah, kalo berhasil melahirkan normal, boleh pake nama ‘Maryam’.

Terus apa hubungannya Maryam sama VBAC? Nah terhubungnya karna Kisah Persalinan Maryam menjadi inspirasi terbesar ibuk untuk berupaya bisa melahirkan normal/per vaginam. Sumbernya jelas yaitu QS. Maryam 19: 22-26 yang juga disebutkan pada beberapa referensi misalnya Buku Persalianan Maryam (Bidan Mugi Rahayu) dan buku Amani Birth (Aisha Al Hajar). Sedikit tentang proses VBAC ibuk bisa dibaca pada postingan sebelumnya.

Harapan Ayah&Ibuk semoga Abang Gibran dan Adek Maryam menjadi anak-anak Qurrata’ayyun, soleh&soleha, cerdas, beruntung di dunia&akhirat, ahli ibadah, ahli syurga, saling menyayangi. Semoga keluarga kecil kita bisa Sekeluarga Sesyurga. Aamiin

Medan
Ibuk sayang Gibran&Maryam 😘😘

Hikmah Anugerah Kedua (Persalinan Maryam)

Hikmah Anugerah kedua

Euforia kebahagiaan lahirnya anak kedua kami masih terasa sampai sekarang. Betapa kami mensyukuri anugerah kedua ini. Namun aku baru tersadar saat kilas balik, ada ‘sesuatu’ yang terjadi di kehamilan hingga persalinan ini.

Sejak anak pertama berhasil disapih pada usia nya 2 tahun 2 bulan, tiba-tiba saja bayi kecilku seolah menjelma menjadi ‘anak besar’, tak lama kemudian ada rasa rindu menyusui lagi, menyentuh, memeluk dan memandangi wajah polos bayi saat menyusui, menciuminya yang setengah sadar mau tidur setelah kenyang menyusu, ah moment yang membahagiakan sekali. Ya Allah izinkan lagi hamba menerima anugerah mu.. 

Cukup dramatis menanti kehamilan kedua ini, sempet jadi sangat sensitif, habis TP udah beberapa tapi masih segaris juga. Udah mikir yang aneh-aneh apa ada masalah kesehatan reproduksiku? 
Saking kepikiran jadi ga enak badan sampe BB turun 3 kg, kebetulan juga saat itu bulan puasa. Sempet telat 2 minggu, kirain hamil eh ternyata haid, tapi kok haid cuma sehari yak? Hmmm 

Suami nasehatin buat santai aja, jangan negatif mulu, InsyaAllah semua baik-baik saja dan akan ada saat yang tepat yang dipilihkanNya. Sampai saatnya menjelang lebaran kami mau mudik. Sebelum ke bandara Aq masukan beberapa obat herbal ke tas terus becanda sama suami, eh jangan salah bawa obat nih ga tau nya udah hamil, liat ada TP belum di pake , kupikir hal ada salahnya dicoba aja. Dannn ternyata dengan cepat langsung 2 garis, jelas banget ! Wow kaget seneng campur khawatir. Teringat kalo aku sempet keluar darah, apa itu bukan haid ? Apa aku keguguran? Berhubung ga mungkin lagi cek ke dokter di medan karna kami harus mudik, jadi di taksi menuju bandara aku reservasi dokter di palembang via telepon. 

Mendarat di palembang, kami ke mushola dulu buat shalat Dzhuhur sekalian ketemu sama temen lama yang nganterin pesenan kurma Muda ku, aku pesen sebelum mudik buat ikhtiar hamil. Dari bandara kami langsung ke RS. Saat USG, dokternya manggil suami sambil dengerin bunyi denyut jantung dan bilang ‘Sudah 2 bulan bu’
Aku seneng banget tapi masih bingung tapi kok saya haid ya? Dokternya senyum jelasin kalo darah yang keluar itu salah satu tanda kehamilan karna proses implantasi embrio. Maafkan daku yang awam ini dok, hehe

Alhamdulillah ya Allah..
Kabar baik ini bener-bener jadi obat, tadinya badan lemes jadi segar bugar malah sanggup nerusin puasa, tadinya ga selera makan malah jadi selera. Selama hamil Sanggup juga terbang keluar kota berapa kali buat silaturahim sodara di PangkalPinang, ke jakarta untuk urusan bisnis umroh, sama kondangan temen kantor di Banda Aceh 3 bulan berurut-turut , Alhamdulillah Allah mudahkan. 

Kehamilan baru masuk TM 2 saya mulai bahas rencana persalinan sama suami. Dan wacana VBAC juga jadi pertimbangan. Tadinya info tentang vbac ini hanya sepintas lalu saya dapat sampai saya ada teman yang mengundang acara Hikmah Kisah Maryam Bidan Mugi, disanalah saya sangat sangat terinspirasi untuk melahirkan normal, dan tentu saja VBAC karna riwayat sc pada persalianan pertama. 

Wacana Vbac ini juga didukung penuh oleh suami, dan dokter langganan kantor yang saya temui di medan pun ternyata adalah dokter pro normal dan sudah pengalaman menangani pasien VBAC yang 90% berhasil. Saat saya tanya apa persiapan yang harus saya lakukan , dokter hanya menjawab siapkan mental. Mengingat isu bahwa vbac beresiko tinggi maka akhirnya saya berusaha cari tahu sendiri demi suksesnya cita-cita VBAC. Tanpa saya sadari ada banyak perubahan positif selama kehamilan ini.

Tadinya tidak rajin baca, jadi rajin baca buku-buku terkait hamil, persalinan plus baca artikel-artikel di website, medsos dari sumber manapun.

Tadinya tidak pernah olahraga, jadi rutin senam hamil, gerakan shalat, yoga, jalan kaki, pijat, gymball, pokoknya bergerak, apapun gerakan yang bisa membantu meringankan keluhan selama hamil, mengoptimalkan posisi janin dan memperlancar persalinan. 

Tadinya makan pilih-pilih, banyak jajan sembarangan, jadi lebih memilih makan makanan sunnah, karna yakin akan menjadi nutrisi yang sangat baik untuk kesehatan dan juga memperlancar persalinan terutama buah kurma, yang jelas terbukti sudah ada penelitiannya.

Tadinya jago mikir negatif, jadi berlatih afirmasi positif setiap hari, walaupun kadang masih cengeng, Sensi , emosi labil mungkin faktor hormon (alasan πŸ˜…) tapi paling tidak jauh lebih tenang dan mudah menenangkan diri. Jadi punya energi positif.

Tadinya males ibadah sunnah, jadi terasa lebih ringan karna banyaknya yang mau diminta sama Allah (pas ada maunya aja rajin , Astaghfirullah..).

Bahkan saya yang dari dulu selalu kesulitan menulis, sekarang bisa memposting ini sebagai jawaban untuk pertanyaan teman-teman tentang proses VBAC saya. Lumayan menyalurkan 20.000 kata ke tulisan jadi ngomel-ngomel nya berkurang ☺️.

Dan Allah sesuai prasangka hambaNya, Allah Maha pengabul doa, Allah lah penolong , dengan Kasih sayang Nya mewujudkan apa yang diharapkan. Alhamdulillah, begitu banyak anugerah yang Allah berikan.

Dan ternyata manusia bisa berubah karna motivasi yang kuat. Semoga semua buibu yang ber azzam VBAC, Allah mudahkan jalannya. Aamiin



Medan,
_Farah_ 
*sambil ngemong baby Maryam. 😘

Sabtu, 24 Maret 2018

Kisah VBAC Farah

Kisah VBAC Farah _Ibuk Gibran&Maryam_

Alhamdulillah tgl 07 Februari 2018 saya melahirkan per vaginam anak kedua kami (BB 3,74 kg PB 51 cm) lewat HPL (41w). Persalinan yang katanya berisiko tinggi karna 3,5 thn lalu saya SC untuk lahiran anak pertama (BB 3,1kg PB 50cm). Banyak yang bertanya bagaimana kiatnya sukses VBAC. Jawaban nya itu Qadarullah, atas izin Allah ArRahman ArRahim yang memudahkan. Tapi saya akan berbagi ikhtiar apa saja yang saya lakukan dalam rangka memantaskan diri agar cita-cita VBAC terwujud. 

Kiatnya selain berdoa & perkuat ibadah adalah  BERDAYAKAN DIRI dengan belajar dan bergerak. Cari tau informasi sebanyak mungkin terkait persalinan normal, Gentle Birth, VBAC dsb. Referensi saya adalah 

1. Bidan Mugi Rahayu, ikut acara Hikmah Kisah Maryam, baca buku Persalinan Maryam ( cek di akun FB nya). Konsepnya persalinan alami dan Islami.

2. Bidan Yessi Aprilia, ahli Gentle Birth, sering baca artikel di website Bidankita.com, follow akun IG (ada FB juga), dan baca bukunya ‘Bebas takut hamil& melahirkan ‘+ buku ‘catatan Ayah super’. 

3. Amani Birth, lebih dari Gentle Birth, mereka punya pelatihan couple dan doula profesional. Penggagasnya Aisha seorang warga AS yang sejarang tinggal di Saudi, bisa buka website, akun IG dan baca buku nya Amani Birth (Alhamdulillah sudah tersedia terjemahan bahasa Indonesia).

4. Bidan Eka Sri Wahyuni, ahli hipnobirthing di Medan, sempat ikut kelas senam hamil sekali dan follow akun Fb+IG nya. Bisa juga privat untuk trauma healing.

5. Page Fb VBAC Tanya Saya, banyak banget sharing tentang VBAC, ada juga cerita sukses vbac di website Kisahvbac.com

6. Searching dan baca artikel di Google ataupun video di YouTube apapun terkait hamil, melahirkan, Gentle Birth, vbac, senam hamil, prenatal yoga dsb. 


Catatan penting saya dari berbagai referensi tersebut adalah
1. Pernyataan ‘sekali sc seterusnya sc’ itu tidak benar sama sekali! 
Malah Operasi SC berulang lebih tinggi resiko nya daripada VBAC. Jika operasi secara teori kebanyakan dokter membatasi maksimal sampai 3x sc. Yang niat punya anak lebih dari 2 saya sarankan usaha VBAC ya, biar memperkecil resiko, dan menambah peluang punya anak selanjutnya ☺️. Faktanya sudah banyak yang berhasil VBAC bahkan VBA2C.

2. Kebanyakan operasi SC terjadi karna intervensi medis di RS dan si ibu yang kurang berdayakan diri jadi pasrah aja. Seperti pengalaman saya dulu. Ternyata banyak prosedur RS yang sebenarnya tidak diperlukan untuk ibu yang bersalin, yang malah menghambat kemajuan persalinan dan berujung sc, bahkan ada isu bahwa persalinan sudah jadi’bisnis’ karna biaya nya tentu saja jauh lebih besar daripada persalinan per vaginam/normal. 

3. Jika Ibu hamil berdayakan diri, ternyata persalinan normal bisa diusahakan , ada cara untuk mengoptimalkan posisi bayi, ada cara mengatasi janin sungsang, ada cara mengelola rasa sakit kontraksi, gimana biar perinium ga robek tanpa jahitan ada juga caranya, dsb, semua ada ilmunya jika si ibu mau belajar. Dan yang pasti harus yakin bahwa Allah menciptakan tubuh wanita sangat sempurna dan siap untuk mengalami persalinan secara normal. 

4. Punya niat kuat sangat penting, jangan setengah2, jangan ragu2, yakinkan juga keluarga terutama dapatkan ridho suami, karna ada temen saya yg suamimya ga izinkan VBAC , dan banyak juga temen yg sc atas permintaan suami. Makanya harus perluas wawasan biar jadi amunisi yang kuat untuk meyakinkan keluarga bahwa kita mau berusaha VBAC. Dan siap2 hunting dokter/bidan yang pro normal/pro vbac/pro ASI.


Alhamdulillah proses VBAC saya tergolong cepat dan mudah. Selama hamil kedua saya makannya apa aja ga ada pantangan, sempat turun 3 kg di TM 1, males minum susu , sering jajan πŸ˜… tapi InsyaAllah dinetralkan dengan konsumsi makanan sunnah sebagai  nutrisi hamil, kurma habis sekitar 4kg, kismis 2kg, zamzam 5liter, madu 2kg( ini sih karna emang doyan juga sekeliarga 😁)plus buah2an tiap hari waktu itu musim mangga, sama rajin minum kelapa muda. Sejak TM 2 sudah banyak keluhan fisik, apalagi kerja di lantai 3 naik turun tangga (ga ada lift). Keluhan fisik pegel, kram dsb bisa diatasi dengan rajin senam. Kalo males senam bisa pake gerakan shalat ruku, sujud, duduk tawaruk yg optimal seperti diajarkan bidan Mugi atau bisa juga dengan gymball (jika posisi kepala bayi sudah dibawah).

1 bulan sebelum HPL saya sudah cuti dari kantor, jadi lebih fokus persiapan, sehari bisa senam/prenatal yoga 3x di rumah modal YouTube, paling sering main gymball aja, ikut kelas senam diluar cuma 2x, kalo mau  sih bisa ikut senam hamil di RS. Menjelang HPL baru rajin jalan pagiπŸ˜…. Rajin afirmasi positif, pijat endorfin, accupresure , makan buah2an dll, pokoknya laluin semua trik induksi alami.

Kalo dihitung dari HPHT maka HPL adalah tgl 30 jan 2018 tapi dokter ngasih due date tgl 02 feb 2018.
Alhamdulillah Allah pertemukan dengan dokter muslimah yang pro banget, dari awal beliau tidak janjikan pasti bisa VBAC tapi beliau bilang bisa diusahakan dengan banyak syarat dan penilaian. Beliau sabar banget sampe bisa bantu saya VBAC di minggu ke 41πŸ˜…. Betah adek nya di dalem 😁 
Nah karna sudah pernah sc jadi tidak boleh lagi induksi, semua harus alami! Untungnya bisa memenuhi persyaratan, Tebal rahim diatas 3mm, jarak lahir anak pertama 3 thn lebih, posisi janin optimal, plasenta bagus, ketuban cukup, berat janin 2,9kg lebih rendah dari anak pertama 3,1kg.

Kronologinya ya
Tgl 02 feb 2018 
periksa ke dokter belum ada bukaan sama sekali, kontraksi palsu juga masih jarang. Hasil USG ketuban, ,plasenta, denyut janin masih baik dan harus cek per 3 hari. 

Tgl 03 -04 feb 2018
keluar flek, kontraksi palsu

Tgl 05 feb 2018
keluar darah, kontraksi palsu, cek ke RS masih belum ada bukaan. 

Tgl 06 feb 2018
periksa ke dokter, kondisi masih bagus, kontraksi menguat tapi masih belum stabil, dokter jadwalkan tgl 09 harus sc jika belum ada kontraksi alami yang intensif. Tapi masih ada harapan karna ternyata sudah mulai bukaan 1.

Cek ke dokter jam 18.30 (bukaan 1)
Pulang nyampe rumah jam 20.00
Ikhtiar biar bukaan maju sampe lengkap, gymball, senam, makan kurma, nanas, afirmasi positif, ikhlas apapun yang Allah takdirkan. 

Kontraksi makin kenceng, malam itu udah ga bisa tidur lagi, kontraksi per 15menit, per 10 menit, sampe 2-3x kontraksi dalam 10 menit , saya catat kontraksi pakai aplikasi dari bidankita namanya Kontraksi Nyaman, ada afirmasi dari bidan Yessi saat kontraksi. Aplikasi nya sudah WARNING untuk segera ke RS karna kontraksi sudah berpola 3-1-1 ( kontraksi selang 3 menit sekali dengan durasi 1 menit sudah diobservasi dalam 1 jam).

Tgl 07 
Jam 01.00 usaha tidur eh malah pecah ketuban siap2 ke RS

Jam 02.30 cek Bukaan 4
Jam 05.30 si soleha lahir dengan selamat 
Lanjut IMD sampe puas 😁 alhamdulillah

Sebelum ke RS sempet makan kurma , selama proses bersalin minum zamzam, bahkan disela ngeden juga minum karna kering banget tenggorokan (nafas dalam keluar dari mulut ). Alhamdulillah suami setia dampingi sambil ngasih minum, bantu elus2 saat kontraksi , ibu nunggu di luar depan pintu sambil jagain si Abang yang ketiduran di stroller. 

Memang jika Allah berkehendak maka tidak ada yang bisa menghalangi.
Saat nyampe RS jam 02 dokter ku sama sekali ga bisa dihubungi, bidan dan dokter jaga udah panik banget karna progress bukaan sangat cepat, sempet ditawari epidural dan ganti dokter lain, tapi Aq ga mau karna 99% bisa berakhir sc lagi, wong cuma dokter 1 itu aja yang mau bantu vbac di RS itu πŸ˜… jadi bertahan, berprasangka baik, Aq bilang ke bidan, Bu dokter InsyaAllah bentar lagi bisa dihubungi karna pasti beliau bangun solat subuh. Lumayan dramatis emangπŸ˜… waktu bayi nya lahir dokter dan semua orang kaget ternyata bayi nya besar 3,74 kg padahal dokter prediksi hanya 2,9kg bahkan beliau sempet bercanda kalo tau sebesar itu langsung saya SC aja πŸ˜…. Alhamdulillah itulah takdir indah dariNya. 
Kalo ditanya gimana rasanya? 
Lega , legaaaaaaaaaa banget , syukur tak terkira😘 bahagia bisa mengusahakan VBAC yang Gentle Birth, minim trauma😘

Jadi buibu yang mau VBAC jangan takut! Berdayakan diri ikhtiar pantaskan diri, prasangka baik sama Allah, tapi ingat bagaimanapun ikhtiar kita harus ikhlas terima bagaimanapun hasilnya yang nanti Allah pilihkan, InsyaAllah itulah yang terbaik. 

Semangat para pejuang VBAC !😘😘😘



Medan, 23 Maret 2018
_Farah Kurniawati_