Selasa, 10 April 2018

#6 Berapa Jahitan ?

7 Masalah Hamil&Melahirkan Serta Cara mengatasinya #6

#6 Berapa Jahitan ?

pertanyaan yang paling sering setelah melahirkan adalah ‘berapa jahitan?’
Terus ada yang jawab ‘di obras ‘ 😅. Kayaknya seru banget ya bahas jumlah jahitan ibu pasca melahirkan. Ibu-ibu pasti udah tahu jahitan yang dimaksud adalah jahitan pada bekas robekan perinium (jaringan antara vagina dan anus) akibat proses persalinan normal. Sebagian besar dokter atau bidan melakukan intervensi dengan sengaja melakukan pengguntingan (episiotomi) pada jaringan perinium dengan alasan membantu membuka ‘pintu’ agar bayi mudah keluar. Keuntungan episiotomi bagi penolong persalinan adalah lebih mudah dijahit karna robekan nya rapi. Dibandingkan jika tidak dilakukan episiotomi, robekan perinium jadi tidak teratur. 

Pengalaman saya melahirkan normal, dokter sama sekali tidak menggunting tapi membiarkan secara alami tanpa intervensi. Dokter menjelaskan bahwa tindakan episiotomi mengakibatkan otot-otot di jaringan perinium putus sehingga jadi tidak kuat lagi walaupun nanti sembuh. Sedangkan jika dibiarkan alami, otot-otot tersebut belum tentu putus, bahkan sebagian ibu melahirkan  hanya mengalami lecet di perinium nya bahkan ada yang berhasil melahirkan tanpa robekan perinium sama sekali. Oh wow !

Situs bidankita pernah memposting video Gentle Birth tanpa mengejan dan tanpa robekan perinium. Walaupun jarang terjadi, melahirkan tanpa robekan, tapi ternyata hal ini dapat diusahakan sejak dini oleh si ibu. Rutin melakukan pijat perinium dapat melatih  perinium menjadi elastis dan mencegah terjadi robekan. Bisa dilakukan sendiri oleh ibu atau dengan bantuan suami atau bidan. Area perinium antara vagina dan anus, dipijat dengan cara tertentu dari dalam dan luar menggunakan tangan. Cara lebih jelas nya bisa cari video di YouTube ya. Bidan Yessi dari bidankita juga pernah posting video tentang pijat perinium menggunakan alat EPINO. Tidak banyak ibu yang bersedia melakukan pijatan ini karna sensasi yang dirasakan mungkin kurang nyaman bagi ibu hamil. Saya sendiri juga masih PR nih semoga bisa optimal melakukan trik ini jika nanti hamil lagi. Bagi ibu yang ‘segan’ melakukan pijat perinium, bidan Mugi memberikan trik lain yaitu latihan dengan gerakan shalat duduk tawaruk. Duduk tawaruk adalah posisi duduk tahiyatul akhir dengan tumit kiri menekan bagian perinium. Bisa dilakukan sebagai posisi senam untuk gerakan pemanasan. Cara ini juga diharapkan melatih perinium lebih elastis agar mencegah atau minimalisir robekan lahiran. Selain itu, Senam kegel juga membantu menguatkan otot kegel agar lebih kuat dan elastis. 

Trik lain mencegah robekan perinium adalah dengan posisi melahirkan yang optimal. Posisi yang paling tidak menguntungkan bagi ibu adalah posisi tidur terlentang dengan kaki diangkat/disanggah, posisi ini membuat tubuh ibu horizontal sehingga bayi sulit turun dan kemungkinan robek sangat besar. Sayangnya posisi tidur atau setengah duduk adalah paling sering dilakukan karna memudahkan dokter/bidan bekerja. Padahal ibu punya hak untuk menentukan sendiri posisi mana yang paling nyaman baginya. Posisi yang optimal adalah dengan memanfaat kan gravitasi seperti berdiri, jongkok atau berlutut. Dengan bantuan gravitasi, bayi lebih cepat turun sehingga proses persalinan lebih mudah dan mengurangi resiko robekan perinium. 



#HijrahParenting 
#challengesepekanbercerita
#CeritaHijrahDay6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar